Selasa, 23 September 2014

Cara Menambahkan Kelender ke dalam Blog

Cara Menambahkan Kelender ke dalam Blog

Kunjungi >>>

http://mycalendar.org/getwidget/3/

Edit sesuka kamu

>> Copy Url dan Masukan Ke badge :D
smoga bermanfaat.

Rumus satuan Suhu

A. Celius Ke Kelvin
Celsius + 273,15
B. Celsius Ke Rheamur
Celsius x 0,8
C. Reamur Ke Celsius
Reamur x 1,25
D. Celsius Ke Fahrenheit
(Celsius x 1,8)+32
E. Fahrenheit Ke Celsius
(Fahrenheit-32)/1,8
F. Reamur Ke Fahrenheit
(Reamur x 2,25) + 32

Perbandingan :
C:R:F(+32)
5 : 4 : 9
                    

Selasa, 16 September 2014

Cara Membuat alat penyaring air

Alat dan Bahan :
1. Ember Tanggung
2. Sepet/kulit hati Kelapa
3. Sapu Ijuk
4. Pasir
5, Koral
6. Pecahan Genting
7. Potongan Selang

Cara Membuat :
1. Cuci semua Bahan Sampai besih
2. Buat Lubah 1 Pada Ember Bagian Bawah
3. Masukan sepet,sapu Ijuk kedalam Ember
4. Masukan Pasir yang telah dicuci Kedalam Ember
5. Masukan Koral Kedalam Ember
6. Masukan Pecahan Gentinng Kedalam Ember
7. Kasih Selang Ke lubang yang dibuat pada ember
8. isi Air sampai Air Menjadi Jernih

Semoga Bermanfaat Cara Pembuatan Sariangan Air Versi saya :D

Cara Membuat Lem Plastik

Bahan :
1. Gabus
2. Bensin
3 Tempat Lem
Cara Pembuatan
1. Tuangkan Bensin Pada Tempat Yang disediakan
2. Masukan Gabus Secara sedikit2 Ke dalam tempat yang sudah di masukan bensin
3. biarkan keduanya menyatu
4. campur terus sampai lem jadi

Itulah Tips membuat Lem
Biasa Digunakan Untuk Menambal Galon, Ember dan bahan lain yang terbuat dari plastik.

Semoga Bermanfaat :D

Virus (Biologi Kelas X)

VIRUS
A.  Sejarah Virus
·  Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.[2]Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakancontagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.[2]
B.    Pengertian dan Ciri-Ciri virus
Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392.Virus adalah organisme aseluller(tidak memeliki sel) Virus tidak dapat diklasifikasikan sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma
Ciri-ciri virus:
Apakah virus dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati?
virus dikategorikan sebagai peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup.
Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh virus.
a. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05m0,2m (1m = 1/1000
mm). Oleh karena itu, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
b. Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA
(Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxiribonucleic acid).
c. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting
bagi kehidupan.
d . Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan
hidup.
e. Virus dapat dikristalkan layaknya benda mati.
Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA)
atau asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung protein yang
disebut kapsid.

Bentuk virus bermacam-macam, ada yang berbentuk batang, bola atau
bulat, berbentuk peluru, dan beberapa berbentuk huruf T seperti pada virus bakteriofage. Perhatikan Gambar 2.2.

Disebut bakteriofage karena virus ini menyerang bakteri. Tubuh virus bakteriofage terdiri atas kapsid, kepala, isi, dan ekor (Gambar 2.3).




a. Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi bentuk tubuh virus dan melindungi virus dari kondisi lingkungan sekitarnya.
b. Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA. c. Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang serta untuk memasukkan materi genetik virus ke
C.    Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.[25]
  • Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :[25]
  1. Virus DNA
  2. Virus RNA
  3. Virus berselubung
  4. Virus non-selubung
  • Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:[25]
  1. Virus Enterik
  2. Virus Respirasi
  3. Arbovirus
  4. Virus onkogenik
  5. Hepatitis virus
  • Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:[25]
1.      Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2.      Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3.      Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4.      Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5.      Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6.      Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7.      Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara


D. Perkembang Biakan Virus
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi.

1. Tahap-tahap Perkembangbiakan Virus
Daur virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik

2. Pembajakan Lima Langkah
8.      Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
9.      a. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
b. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
10.  c. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
11.  d. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
12.  e. Akhirnya, salinan atau virus "replika" ke luar dari sel.

E. Peranan Virus bagi Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.

2. Virus yang Merugikan:

a. Menyebabkan penyakit pada manusia
1) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
3) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
13.  4) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
14.  5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).

b. Menyebabkan penyakit pada hewan
1) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
2) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.

c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.

Sejarah aksara jawa

Aksara Jawa Hanacaraka itu berasal dari aksara Brahmi yang asalnya dari Hindhustan. Di negeri Hindhustan tersebut terdapat bermacam-macam aksara, salah satunya yaitu aksara Pallawa yang berasal dari Indhia bagian selatan. Dinamakan aksara Pallawa karena berasal dari salah satu kerajaan yang ada di sana yaitu Kerajaan Pallawa. Aksara Pallawa itu digunakan sekitar pada abad ke-4 Masehi. Di Nusantara terdapat bukti sejarah berupa prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur, ditulis dengan menggunakan aksara Pallawa. Aksara Pallawa ini menjadi ibu dari semua aksara yang ada di Nusantara, antara lain: aksara hanacaraka , aksara Rencong (aksara Kaganga), Surat Batak, Aksara Makassar dan Aksara Baybayin (aksara di Filipina).
Konon sejarah yang berkembang di bumi Nusantara ini mengenai munculnya aksara Jawa dilatarbelakangi dari cerita pada jaman dahulu, di Pulau Majethi hidup seorang satria sakti mandraguna bernama Ajisaka. Sang Satria mempunyai dua orang punggawa, Dora dan Sembada namanya. Kedua punggawa itu sangat setia kepada pemimpinnya, sama sekali tidak pernah mengabaikan perintahnya. Pada suatu hari, Ajisaka berkeinginan pergi berkelana meninggalkan Pulau Majethi. Kepergiannya ditemani oleh punggawanya yang bernama Dora, sementara Sembada tetap tinggal di Pulau Pulo Majethi, diperintahkan menjaga pusaka andalannya. Ajisaka berpesan bahwa Sembada tidak boleh menyerahkan pusaka tersebut kepada siapapun kecuali kepada Ajisaka sendiri. Sembada menyanggupi akan melaksanakan perintahnya.
Pada masa itu di tanah Jawa terdapat negara yang terkenal makmur, tertib, aman dan damai, yang bernama Medhangkamulan. Rajanya bernama Prabu Dewatacengkar, seorang raja yang luhur budinya serta bijaksana. Pada suatu hari, juru masak kerajaan mengalami kecelakaan, jarinya terbabat pisau hingga terlepas. Ki Juru Masak tidak menyadari bahwa potongan jarinya tercebur ke dalam hidangan yang akan disuguhkan kepada Sang Prabu. Ketika tanpa sengaja memakan potongan jari tersebut, Sang Prabu serasa menyantap daging yang sangat enak, sehingga ia mengutus Sang Patih untuk menanyakan kepada Ki Juru Masak. Setelah mengetahui bahwa yang disantap tadi adalah daging manusia, sang Prabu lalu memerintahkan Sang Patih agar setiap hari menghaturkan seorang dari rakyatnya untuk santapannya. Sejak saat itu Prabu Dewatacengkar mempunyai kegemaran yang menyeramkan, yaitu menyantap daging manusia. Wataknya berbalik seratus delapanpuluh derajat, berubah menjadi bengis dan senang menganiaya. Negara Medhangkamulan beubah menjadi wilayah yang angker dan sepi karena rakyatnya satu persatu dimangsa oleh rajanya, sisanya lari menyelamatkan diri. Sang Patih pusing memikirkan keadaan, karena sudah tidak ada lagi rakyat yang bisa dihaturkan kepada rajanya.
Pada saat itulah Ajisaka bersama punggawanya Dora tiba di Medhangkamulan, heranlah Sang Satria melihat keadaan yang sunyi dan menyeramkan itu, maka ia lalu mencari tahu penyebabnya. Setelah mendapat keterangan mengenai apa yang sedang terjadi di Medhangkamulan, Ajisaka lalu menghadap Rekyana Patih, menyatakan kesanggupannya untuk menjadi santapan Prabu Dewatacengkar. Pada awalnya Sang Patih tidak mengizinkan karena merasa sayang bila Ajisaka yang harus disantap Sang Prabu, namun Ajisaka sudah bulat tekadnya, sehingga akhirnya iapun dibawa menghadap Sang Prabu. Sang Prabu tak habis pikir, mengapa Ajisaka mau menyerahkan jiwa raganya untuk menjadi santapannya. Ajisaka mengatakan bahwa ia rela dijadikan santapan sang Prabu asalkan ia dihadiahi tanah seluas ikat kepala yang dikenakannya.
Di samping itu, harus Sang Prabu sendiri yang mengukur wilayah yang akan dihadiahkan tersebut. Sang Prabu menyanggupi permintaannya. Ajisaka kemudian mempersilakan Sang Prabu menarik ujung ikat kepalanya. Sungguh ajaib, ikat kepala itu seakan tak ada habisnya. Sang Prabu Dewatacengkar terpaksa semakin mundur dan semakin mundur, sehingga akhirnya tiba ditepi laut selatan. Ikat kepala tersebut kemudian dikibaskan oleh Ajisaka sehingga Sang Prabu terlempar jatuh ke laut. Seketika wujudnya berubah menjadi buaya putih. Ajisaka kemudian menjadi raja di Medhangkamulan.
Setelah dinobatkan menjadi raja Medhangkamulan, Ajisaka mengutus Dora pergi kembali ke Pulau Majethi menggambil pusaka yang dijaga oleh Sembada. Setibanya di Pulo Majethi, Dora menemui Sembada dan menjelaskan bahwa ia diperintahkan untuk mengambil pusaka Ajisaka. Sembada tidak mau memberikan pusaka tersebut karena ia berpegang pada perintah Ajisaka ketika meninggalkan Majethi. Sembada yang juga melaksanakan perintah Sang Prabu memaksa meminta agar pusaka tersebut diberikan kepadanya. Akhirnya kedua punggawa itu bertempur. Karena keduanya sama-sama sakti, peperangan berlangsung seru, saling menyerang dan diserang, sampai keduanya sama-sama tewas.
Kabar mengenai tewasnya Dora dan Sembada terdengar oleh Sang Prabu Ajisaka. Ia sangat menyesal mengingat kesetiaan kedua punggawa kesayangannya itu. Kesedihannya mendorongnya untuk menciptakan aksara untuk mengabadikan kedua orang yang dikasihinya itu, yang bunyinya adalah sebagai berikut:
Ha Na Ca Ra Ka
“ada utusan”
Da TA Sa Wa La
“saling berselisih pendapat”
Pa Dha Ja Ya Nya
“sama-sama sakti”
Ma Ga Ba Tha Nga
“sama-sama mejadi mayat”
Aksara Jawa Hanacaraka
Aksara Jawa Hanacaraka
Tanda baca & pelengkap pada aksara Hanacaraka

Kumpulan Cerita Lucu

1. "RUMAH"

Abang : "Neng.. boleh tau tinggal dimana..?";
Neng : "Ya dirumahlaahh...";
Abang : "mmm... maksud abang, rumahnya neng dimana..??"
Neng : "Ya ditinggal laaahh.. masak dibawa.."
Abang :"?!@#$%?^??"

Capedeeeehh.. =))

2. Ketika sepasang suami istri hendak tidur, tiba-tiba si istri nanya pada suaminya :

ISTRI : "pa.. pa tau gak?"
SUAMI : "tau apa..??"
ISTRI : "tau gak, bahwa wanita itu kayak radio..?"
SUAMI : "ah.. masa.. kok bisa gitu..?"
ISTRI : "iya pa.. Nih yaa.. mulutnya adalah speaker, trus dada kanan adalah tuner, dan dada kiri sebagai volume.."
SUAMI : "ah.. mama bisa aja... hhhmmm... papa nyalain yah radionya..biar pa tau beneran ga apa yg mama katakan barusan..."
ISTRI : "hehehehe.. iya deh pap.."
SUAMI : (muter2 tuner sm volume istrinya) manaaa... kok ga ada suara apa2nya mam..??"
ISTRI : "ya iyaalaahh... kan stop kontaknya yg dibawah belum papa colokin.."

3. Ular  Berbisa
Suatu hari, Atang dan Otong  menikmati hari libur dgn jalan2 ke ladang milik kakeknya. Saat tiba di sana, tiba2 si Otong kebelet pipis dan tanpa menghiraukan suasana sekitarnya akhirnya pipislah si otong. Saat asyik pipis, tiba2 seekor ular melompat dan menggigit "burung" si otong.
Otong : "Aduuuuuhh taaanngg... tolong aku" jerit si otong kesakitan.
Atang : "Kenapa tong..???" jawab atang sambil tegesa-gesa mendekati si otong.
Otong : "Aku digigit ular tang.. cepetan telpon dokter tang... aduuh...." rintih si otong menahan sakit.

Beruntung si Atang membawa handphone sehingga ia bisa menghubungi seorang dokter.
Atang : "Dokter.. tolong dok.. temen saya digigit ular, apa yang harus saya lakukan dok..?
Dokter : "Ular jenis apa..?"
Atang : "Saya ga tahu dok.. panjangnya kira2 semeter, berwarna loreng hijau kuning dok.."
Dokter : "Ya.. ya.."
Atang : "Bagaimana dok..?"
Dokter : "Ular itu sangat berbisa. Kamu harus segera menghisap keluar bisanya. Kalau tidak.. temen kamu akan mati dalam waktu setengah jam lagi.."

Atang menutup telponnya. Otong yang sudah pucat pasi seperti mayat bertanya kepada si Atang.
Otong : "Bagaimana tang.. apa kata dokter..?"
Dengan lemas atang memandang burungnya si otong lalu berkata :
"Maafkan aku tong.. terpaksa harus kulakukan ini karena kalau tidak, dalam setengah jam lagi kamu akan mati akibat bisa ular yang menggigit burungmu tadi.."

4. Gading Gajah 
Atang : "Tong.. kenapa gading gajah warnanya kuning dan mirip buah pisang?"
Otong : " Mmmm.. apa ya...? ga tau aqu tang.."
Atang : "Biar bisa sembunyi di balik pohon pisang. "
Otong :" Ah.. bohong loe tang.. mana ada gajah sembunyi di balik pohon pisang..??"
Atang : " Ngga pernah liat kan..? berarti dia berhasil sembunyi tong.."

5. Perusahaan Hebat
Karena sudah diterima di perusahaan yang baru, si Otong bertanya kepada managernya yang baru.
"Pak.. apakah di sini mendapatkan Asuransi Kesehatan gak?" tanya si Otong.

"Perusahaan memang memberikan Asuransi Kesehatan, tapi preminya dipotong dari Gajinya" jawab sang manager.

"Di perusahaan saya yang dulu, semua menjadi tanggungan perusahaan pak" kata si Otong

"Bagaimana dengan Asuransi Jiwa.?" tanya sang manager.

"Itu juga menjadi tanggungan perusahaan pak.. " jawab si otong.

"Dan bukan itu saja pak, kami juga mendapatkan ijin sakit yang tak terbatas, cuti sampai tiga minggu, bonus hari raya yang besar, minum kopi, makan sampai 3 kali...dan masih banyak yang lain lagi bos.." tambah si Otong.

"Lha.. kalau memang seperti itu, kenapa anda tinggalkan perusahaan yang hebat itu?" tanya sang manager.

"Perusahaan itu sekarang BANGKRUT Pak.." jawab si otong.

6. Tipe Cewek Musik
Rico : "Eh Dun, cewek tuch ada tipe-tipenya lho ?"

Edun : "Apaan aja, tuch !"

Rico : "Tipe Cewek Musik."

Edun : "Cewek Musik artinya apa ?"

Rico : "Mungil Tapi Asyik !"

Edun : "Oooo . . . . . kalau Cewek Gitar ?"

Rico : "Gigitannya Bikin Gemetar."

Edun : "Cewek Biola ?"

Rico : "Bibir Olah Raga Tangan Merajalela."

Edun : "Cewek Suling ?"

Rico : "Suka Di pakai Pengganti Guling."

Edun : "Cewek Dram ?"

Rico : "Dramatis dan Kejam."

Edun : "Cewek Piano ?"

Rico : "Pikun Agak Norak."

Edun : "Cewek Terompet ?"

Rico : "Teraombang-ambing Karena Kepepet."

Edun : "Cewek Bas ?"

Rico : "Betah Adu Sedot !"

7. Salah Kirim SMS
Seorang suami yang jauh dari istrinya mengirim suatu sms mesra pada istrinya :

SMS suami : Kaulah juwitaku yang menemaniku bermimpi, kau hadir membawa kesejukan didalam hari - hariku yang gersang... tanpamu aku takkan bisa melewati hari yang sepi ini..... I Miss you my dear.

Balasan Istri : So sweet... tumben papa romantis kayak gitu, mama suka sekali dengan puisinya. lagi merindukan mama ya ??

Balasan suami : maaf ma.. SMS tadi salah kirim.

Istri : ???????

Maaf sob sementara baru ini Semoga Menghibut :D


Proses masuknya Agama Hindu Di Indonesia


A.  Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di Indonesia

Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia melalui kontak perdagangan. Pada awalnya, orang-orang India bersikap aktif dalam perdagangan tersebut. Hal ini menurut Claudius Ptolomeus (Yunani) didorong oleh kekayaan Indonesia akan emas, perak, cengkih, dan lada yang menarik para pedagang mancanegara. Hubungan perdagangan ini telah berlangsung sejak sekitar abad ke-5 M. Khusus mengenai penyebaran hinduisme sebagai agama dijelaskan melalui banyak teori.

1.     Teori brahmana

Teori ini dikemukakan oleh Van Leur yang berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh pendeta. Teori ini memiliki kelemahan, yaitu di India ada peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia.

 

2.    Teori ksatria

Teori ini dikemukakan oleh Majumdar, Moekrji, dan Nehru. Mereka berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh prajurit yang mengadakan ekspansi. Oleh sebab itu, teori ini sering pula disebut teori kolonisasi. Kelemahan teori ini adalah tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Indonesia pernah ditaklukkan India.

 

3.    Teori waisya

Teori ini dikemukakan oleh Krom yang mengatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina. Dalam perjalanan perdagangan inilah diperkirakan para pedagang India itu singgah di Indonesia dan menyebarkan agama Hindu.

 

4.    Teori sudra

Teori ini dikemukakan oleh banyak orang. Intinya adalah bahwa agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib.

 

5.    Teori nasional

Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch yang mengatakan bahwa dalam proses penyebaran agama Hindu ini, bangsa Indonesia berperan sangat aktif. Setelah dinobatkan sebagai seorang Hindu, mereka kemudian giat menyebarkan agama Hindu dan segala aktivitasnya. Pendapatnya ini didasarkan pada temuan adanya unsur-unsur budaya India dalam budaya Indonesia. Menurutnya, pada masa itu telah terbentuk golongan cendekiawan yang disebut "Clerk". Proses akulturasi antara budaya Indonesia dan India disebutnya sebagai proses penyuburan. Hal-hal yang dilakukan para brahmana di Indonesia dalam rangka penghinduan, antara lain,

a.    Abhiseka, yaitu upacara penobatan raja

b.    Vratyastoma, yaitu upacara pencucian diri (pemberian kasta)

c.    Kulapanjika, yaitu memberikan silsilah raja

d.    Castra, yaitu cara membuat mantra

 

6.    Teori arus balik

Menurut teori ini, bangsa Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama dari orang-orang asing yang datang. Mereka juga aktif mencari ilmu agama di negeri orang dan menyebarkannya setelah kembali ke kampung halamannya.

 

B.   Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

1)   Kerajaan Kutai

Kerajaan ini terletak di Kalimatan Timur dan merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Peninggalan bersejarah yang di temukan adalah tujuh buah prasasti yang dipahatkan di atas tiang batu yang disebut yupa. Prasasti ini berhuruf pallawa dan berangka tahun 400M. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai adalah Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Dengan ditemukannya prasasti tersebut menyebabkan bangsa Indonesia memasuki zaman sejarah baru.

 

2)   Kerajaan Tarumanegara ( abad 5 M)

Kerajaan ini letaknya di sekitar Bogor, Jawa Barat. Prasasti yang ditemukan semua berhuruf pallawa dan berbahasa sanseketa yaitu:

-      Prasasti Tugu

-      Prasasti Lebak

-      Prasasti Pasir Awi

-      Prasasti Jambu

-      Prasasti Muara Ciaruten

-      Prasasti Kebon Kopi

Dari prasasti di atas dikatakan bahwa raja yang memerintah kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman, seorang raja yang bijaksana dan sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya. Sumber bukti lainnya mengenai kerajaan ini adalah berita dari seorang pendeta Budha dan Cina yang bernama fa hien.

 

3)   Kerajaan Melayu

Mengenai kerajaan ini diperkirakan terletak di sekitar daerah Jambi dengan seorang raja yang sering disebut Adityawarman. Sementara menurut berita Cina, pendeta I-Tsing setelah belajar di Sriwijaya kemudian ia pergi ke Melayu.

 

4)   Kerajaan Sriwijaya (7 M)

Kerajaan Sriwijaya ini terletak di Palembang, Sumatra Selatan. Bukti adanya kerajaan ini dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang berhuruf pallawa, yaitu : prasasti Talang Tuo, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang Berahi, prasasti Kedukan Bukti, dan prasasti Telaga Batu. Dari prasasti, proses tersebut diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya beragam budha dan merupakan kerajaan yang besar dan makmur dengan puncak kejayaan pada masa Raja Balaputradewa.

 

5)   Kerajaan Majapahit

Terletak di desa Tarik Mojokerto, Jawa Timur. Pendiri kerajaan ini yaitu Raden Wijaya. Pada masa pemerintahan Tri Buwana Tungga Dewi diangkat seorang maha patih bernama Gajah Mada. Pengganti pemerintahan ini adalah Raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh patih Gajah Mada dengan sumpah palapa dan berhasil menyatukan nusantara di bawah Kerajaan Majapahit. Kerutuhan Kerajaan Majapahit antara lain:

·         Adanya perkembangan Islam dari Kerajaan Demak

·         Banyak daerah kekuasaannya melepaskan diri

·         Lemahnya raja-raja pengganti Hayam Wuruk

·         Mundurnya perekonmian akibat perang saudara

·         Adanya perang paregreg / perang saudara

 

6)   Kerajaan Bali

Sumber Sejarah

1.     Prasasti Bali berisi tentang perizinan kepada para biksu untuk membuat pertapaan di bukit Chintamani.

2.    Prasasti Blanjong yang berbahasa Bali Kuno.

3.    Prasasti Sanur yang memakai huruf Nagari dengan bahasa Bali Kuno dan Sanskerta.

 

Dari prasasti Belanjong dapat diketahui bahwa raja-raja Bali yaitu:

1.     Khesari Warmadewa

2.    Ugrasena, setelah mangkat ia dicandikan di air Madatu.

3.    Jayasingha Warmadewa, membangun pemandian di Desa Manukraya yaitu pemandian Tirta Empul di Istana Tampak Siring.

4.    Jayasadhu

5.    Dharmodayana, pada saat pemerintahannya Bali semakin jelas keadaannya terlebih lagi dengan adanya perkawinannya dengan Gunapriya Dharmapatmi yang kemudian mempunyai tiga orang anak.

 

Pertempuran antara pasukan Gajah Mada dan pasukan Bali yang dipimpin oleh Kebo Iwa yang kemudian ia berhasil membujuk Gajah Mada untuk pergi ke Majapahit sesampainya di Majapahit Kebo Iwa dibunuh. Selanjutnya Gajah waktra yang berada di Bali ikut di bunuh dan

Bali berada pada tangan Majapahit. Masyarakat umumnya hidup bercocok tanam dan memelihara binatang ternak. Mereka hidup berkelompok dalam satu daerah dan membagi menjadi dua kelompok yaitu golongan Catur Warna dan golongan luar kasta.

 

7)   Kerajaan Kediri (abad 12 M)

Berdiri di daerah Daha, Kediri, Jawa Timur. Raja yang terkenal Raja Jayabaya. Sedangkan menurut sumber dari Cina bahwa Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang aman, tentram, dan makmur.

 

8)   Kerajaan Medang (abad 10 M)

Terletak di sekitar Sungai Brantas dekat Kota Jombang, Jawa Timur. Kerajaan ini merupakan pindahan dari Kerajaan Mataram Kuno yang mengalami kehancuran. Pendiri kerajaan ini adalah Mpu Sindok yang menamakan dirinya Dinasti Isyana.

 

9)   Kerajaan Singasari (abad 13)

Muncul setelah adanya perang ganter 1222 M. Dalam perang ini akhirnya Raja Kertajaya yang otoriter dari Kerajaan Kediri kalah melawan para brahmana yang dibantu oleh Ken Arok. Kerajaan Kediri kalah dan berdirilah Kerajaan Singasari dengan Raja Ken Arok adan bergelar Kertarajasa.

 

10)Kerajaan Mataram Kuno/Hindu (abad 8 M)

Letak kerajaan ini dekat Magelang, Jawa tengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti Canggal, yang menceritakan bahwa kerajaan ini pernah di perintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

 

11)Kerajaan Sunda

Letak kerajaan di pakuan Pajajaran kemudian pindah ke Kawali. Pada masa pemerintahan Raja Sri Baduga Maharaja terjadi peristiwa perang bubat antara Majapahit dengan Pajajaran.

 

C.  Peningkatan Kebudayaan Terpenting

Kebudayaan terpenting peninggalan Hindu-Budah meliputi:

1.  Bangunan Candi

a.    Jenis Candi di Indonesia, yaitu Candi Hindu dan Budha

b.    Fungsi Candi, yaitu dalam agama Hindu berfungsi sebagai tempat pemakaman dan fungsi menurut agama Budha sebagai tempat upacara keagamaan

c.    Kelompok candi berdasarkan langgamnya, yaitu:

o   Candi Jawa Tengah bagian utara

o   Candi Jawa Tengah bagian selatan

o   Candi Jawa Timur

perbedaan bangunan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain:

Candi Jawa Barat:

- Bangunan Candi terbuat dari batu bara

- Relief candi simbolis

- Atap candi seperti pohon cemara

- Arah candi menghadap ke barat

- Bentuk candi ramping dan tinggi

- Induk candi menjorok ke belakang

 

Candi Jawa Tengah:

- Bangunan candi terbuat dari batu andesit (batu kali)

- Relief candi realis

- Atap candi berundak-undak

- Arah candi menghadap ke timur

- Bentuk candi tambun

- Induk candi tepat di tengah

 

2.  Patung Dewa

Dalam kebudayaan Hindu-Budha biasanya dewa diwujudkan dalam bentuk patung.

 

3.  Sastra

Hasil peninggalan bidang sastra antara lain Ramayana, Mahabarata, Barata Yuda dll.

 

4.  Seni Ukir

Hasil pahatan dan ukiran nampak indah dan mengangumkan pada relief-relief bangunan candi.

 

5.  Barang-barang logam

Barang atau benda yang terbuat dari logam dan perunggu yang indah di antaranya, arca, lampu gantung, genta, mangkok, jambangan dan tempat dupa untuk upacara agama. dan masih banyak lagi peninggalan yang berupa seni lainya.

 

D. Runtuhnya Kebudayaan Hinduh-Budha di Indonesia

Penyebab runtuhnya kerajaan yang bercorak Hindu-Budha antara lain:

a.    Adanya perang Paragrag di Majapahit

b.    Banyak daerah kekuasaan yang melepaskan diri kerajaan sriwijaya maupun Majapahit

c.    Berkembangnya syiar agama Islam yang berhasil menarik simpati masyarakat

d.    Kerajaan Islam Demak berkembang pesat, sementara Sumatra juga berkembang pesat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.

 

E. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia

Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai. Ada beberapa sumber sejarah mengenai masuknya Islam ke Nusantara.

1.     Abad ke-7 yang diberitakan dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dagang dengan Cina.

2.    Abad ke-11 adanya makam Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1028 di Leran, Gresik, Jawa Timur.

3.    Abad ke-13 tepatnya tahun 1292 Marcopolo mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai.

Berdasarkan berita dari Marcopolo pada tahun 1292 dan cerita dari Ibnu Batutah yang mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-14, maka diperkirakan agama Islam sudah masuk di Indonesia sejak abad ke-13. Di samping itu, batu nisan kubur Malik al Saleh yang meninggal tahun 1297 juga memperkuat bukti-bukti bahwa pada saat itu telah terdapat kerajaan Islam di Indonesia.

 

Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Islam masuk ke Nusantara.

1.     Islam berasal dari Arab. Hal ini sesuai berita dari dinasti Tang, pedagang Arab yang singgah di Sriwijaya untuk mengisi bahan bakar kemudian ke Cina.

2.    Islam berasal dari Persia. Hal ini karena di Indonesia ada aliran tasawuf seperti di Persia (Iran).

3.    Islam berasal dari India (Gujarat) dengan alasan unsur Islam di Indonesia menunjukkan kesamaan yang ada di India dan bentuk nisan Malik al Saleh menyerupai bentuk batu nisan di India. Selain itu, ada tokoh yang beralasan dari Gujarat. Kelompok ini dipelopori oleh Snouck Hurgronje dan diikuti oleh J.P. Moquute, R.A. Kern. Pendapat ini didasarkan pada:

a.    akibat kemunduran dinasti Abbasiah Bagdad oleh Hulagu pada tahun 1258,

b.    berita Marcopolo tahun 1292,

c.    berita Ibnu Batutah pada abad ke-14,

d.    nisan kubur Sultan Malik as Saleh yang berangka tahun awal Majapahit 1297,

e.    kedatangan Islam hingga terbentuknya masyarakat muslim di Indonesia sejak abad ke-13 berdasarkan pada ajaran tasawuf yang berasal dari Persia.

 

Islam menyebar di Indonesia melalui cara-cara berikut.

a)    Peranan Kaum Pedagang

Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia maupun para pedagang Indonesia. Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang.

Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah, terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.

Di antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.

Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga kepada sanak keluarganya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam.

Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara.

 

b)   Peranan Bandar-Bandar di Indonesia

Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.

Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.

Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk agama Islam.

Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis, Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu.

Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).

 

c)    Peranan Para Wali dan Ulama

Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.

Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.

Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut.

1.     Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.

2.    Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.

3.    Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.

4.    Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.

5.    Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.

6.    Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.

7.    Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.

8.    Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.

9.    Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.


F.   Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam  di Indonesia
Dengan masuknya Islam, munculah beberapa kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia, yaitu:
1.  Kerajaan Perlak
Meupakan kerajaan Islam tertua di Indonesia. Raja yang pertama ialah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz. Kerajaan ini mengalami masa jaya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan berdaulat.
2.  Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh (merah silu) dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang (pantai timur Aceh). Kerajaan Samudra Pasai dapat dikatakan sebagai awal bangkitnya kekuasaan Islam di indonesia sebab Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang penting di Indonesia.
3.  Kerajaan Aceh
Pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim (Ali Mughayat Syah) setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis (1511), pedagang Islam  pindah berdagang di Aceh sehingga Aceh ramai. Barang dagangan di Aceh adalah lada.
Kerajaan
Aceh mengalami masa kejayaan pada masa Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636) yang dapat meluaskan wilayah sampai ke Malaya / Malaysia. Perluasan wilayah dapat digunakan untuk menguasai perdagangan dan menyebarkan agama Islam. Aceh mengalami kemuduran semenjak raja pengganti dari Sultan Iskandar Muda dan Sultan Iskandar Thani merupakan tokoh yang lemah.
4.  Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di daerah pantai utara Jawa Tengah antara kota Semarang dengan Surabaya. Pendiri kerajaan Demak adalah Raden Patah yang dibantu oleh para wali. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam  pertama di Jawa dan rajanya yang pertama adalah Raden Patah. Demak dapat berkembang maju disebabkan oleh faktor – faktor sebagai berikut:
a.    Letak strategis (di daerah pantai) sehingga mudah berhubungan dengan dunia luar
b.    Menguasai beberapa pelabuhan, yaitu Jepara, tuban, gresik dan lain – lain
c.    Ada sungai sebgai penghubung dengan daerah pedalaman (asal barang dagangan)
d.    Runtuhnya kerajaan Majapahit yang merupakan pusat agama Hindu  dan Budha
Keruntuhan Kerajaan Demak diawali dengan wafatnya Sultan Trenggono, karena terjadi perebutan tahta kerajaan. Aria Penangsang berhasil membunuh Prawata (putra Sunan Trenggono) yang merasa lebih berhak atas tahta kerajaan. Aria Penangsang sendiri berhasil dibunuh oleh Hadiwijaya, adipati pajang dan menantu Sultan Trenggono. Kemudian pusat pemerintahan Demak di pindahkan ke Pajang.
5.  Kerajaan Pajang
Munculnya kerajaan Pajang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Jaka Tingkir (Mas Karebet) atau Pangeran Hadiwijaya. Setelah berhasil mengalahkan Arya Penangsang, Adiwijaya memindahkan pusat kerajaan Demak ke Pajang. Jaka tingkir setelah menjadi raja bergelar Sultan Hadiwijaya. Oleh Jaka Tingkir Kerajaan Demak dipindah ke Pajang dengan alasan:
a.    Kerajaan Demak akibat perang saudara
b.    Mendekati daerah subur seperti Klaten, Surakarta
c.    Menjauhi musuh–musuh politiknya
d.    Mendekati asal usulnya yaitu tingkir dan pajang
Keberhasilan Jaka Tingkir menjadi raja berkat dukungan dari Kyai Ageng Pemanahan dan sepeninggal Sultan Hadiwijaya. Pajang dikuasai putranya yang  bernama Pangeran Banawa. Karena tidak mampu memegang tahta kekuasaan sewaktu diberontak Sultan Panggiri, Banawa dibantu Sutawijaya dan menyerahkan Kerajaan Pajang ke Sutawijaya. Oleh Sutawijaya Kerajaan Pajang dipindah ke Mataram.
6.  Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram didirikan oleh Sutawijaya (1586 – 1601). Sutawijaya setelah menjadi raja bergelar Panembahan Senopati. Pada masa pemerintahannya banyak pemberontakan tetapi semua dapat dipadamkan. Setelah meninggal dimakamkan di Kota Gede Yogyakarta. Pengganti Sutawijaya antara lain:
a.    Mas Jolang Panembahan Sedo Krapyak (1601 – 1613)
b.    Amangkurat I (1645 – 1677)
c.    Amangkurat II Adipati Anom (1677 – 1702)
d.    Amangkurat III Sunan Mas (1702 – 1708)
e.    Amangkurat IV Paku Buwono
Ibukota kerajaan dari Kartosuro dipindah ke Surakarta.
Menurut perjanjian Giyanti (1755) Mataram pecah menjadi 2
:
1)    Mataram Timur (Kasunanan Surakarta) di bawah paku Buwono III
2)   Mataram Barat (Kasultanan Yogyakarta) di bawah mankubumi yang bergelar hamengkubuwono I
Oleh Belanda kerajaan dipecah–pecah lagi seperti:
1)    Kasunanan Surakarta menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran (isi perjanjian Salatiga 1757)
2)   Kasultanan Yogyakarta menjadi kasultanan dan paku Alaman.
7.  Kerajaan Banten
Kerajaan Banten didirikan oleh Fatahillah/Faletehan kemudian diserahkan pada Hasanudin (1552). Banten berkembang pesat disebabkan oleh :
*      Letaknya strategis
*      Sumber dagangan (lada dan beras)
Raja yang pernah memerintah:
1.     Abdul Fattah (Sultan Ageng Tirtayasa tahun 1651 – 1682)
Banten mengalami masa kejayaan. Pada masa ini terjadi perang saudara yaitu antara putera Sultan Ageng Tirtayasa. Pangeran Purbaya bermusuhan dengan Sultan Haji yang dibantu Belanda. Dalam perang itu dimenangkan oleh Sultan Haji.
2.    Sultan Haji (1682 – 1687)
Banten menjadi mundur karena ditekan Belanda dan pemberontakan–pemberontakan dari rakyat yang dipimpin Kyai Tapa, Ratu Bagus Buang dan lain – lain. Pada tahun 1687 Banten jatuh ke tangan VOC.
8.  Kerajaan Cirebon
Pendirinya adalah Fatahillah, setelah meninggal Cirebon pecah menjadi 2, yaitu kasepuhan dan kanoman.
9.  Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam yang terletak di Kalimantan Selatan. Pendirinya adalah Pangeran Samudra/Sultan Suryanullah. Perdagangan sebagai nadi ekonomi dengan dagangan berupa emas, manik – manik, kapur barus. Penyebaran agama Islam di Banjar (Kalimantan) dilakukan oleh penghulu Demak (pemuda Banjar yang belajar agama ke Demak).
10.      Kerajaan Makasar
Didirikan dari gabungan 2 kerajaan, yaitu Gowa dan Tallo dan beribukota di Sombaopu. Raja gowa adalah Daeng Manrabia, Sultan Alaudin. Raja Tallo adalah Kraeng Matoaya, Sultan Abdullah, Magnkubumi/Patih. Sultan Alaudin kemudian dijadikan Raja Gowa Tallo. Sultan Alaudin diganti oleh Sultan Muhammad Said, kemudian Sultan Muhammad Said diganti putranya yaitu Hasanudin. Pada masa Sultan Hasanudin, Makasar mengalami kejayaan, hal itu disebabkan:
§  Letak strategis (antara Malaka–Maluku)
§  Pelabuhan Sombaopu (Pelabuhan Transito)
§  Perdagangan maju (kerajaan maritime)
Makasar sudah menata laut dengan baik karena mempunyai undang – undang hukum laut dinamakan APOLOPILOPING.
11.      Kerajaan Ternate
Terletak di Maluku bagian Utara sebagai pusat dengkih. Pada masa Sultan Baabullah, Ternate mengalami kejayaan.
12.      Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore juga terdapat di Maluku bersahabat dengan Ternate. Tetapi setelah bangsa asing masuk (Portugis dan Spanyol), Ternate dan Tidore diadu domba. Pada masa pemerintahan Sultan Nuku, Tidore bersatu dengan Ternate untuk mengusir Portugis. Sewaktu bermusuhan dengan Ternate muncul persekutuan dagang yaitu:
        Uli lima (Ternate sebagai ketua) = Ternate, Seram, Ambon, Obi, Bacan
        Uli Siwa (Tidore sebagai ketua) = Tidore, Jailolo, Maluku, Irian
D.    Peninggalan sejarah bercorak Islam
Peninggalan – peninggalan sejarah Islam  di Indonesia antara lain:
1.     Masjid
2.    Menara masjid
3.    Makam / Nisan
4.    Gapura
5.    Keraton
6.    Kaligrafi
7.    Seni Sastra, seperti:
*      Babat: cerita sejarah, tetapi banyak bercampur mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal.
*      Hikayat: suatu karya sastra yang berisi cerita atau dongeng dan sering dikaitkan dengan tokoh sejarah.
*      Syair: merupakan karya sastra yang berupa sajak dan terdiri atas empat baris. Syair ini mirip dengan pantun.
*      Suluk: karya sastra yang berisi tasawuf.